Selasa, 22 Desember 2009

Tekanan Air Tanah

Tanah, secara garis besar terdiri dari partiktel tanah itu sendiri dan pori, sedangkan pori terdiri dari udara dan air. Setiap daerah memiliki kedalaman air tanah masing-masing, biasanya daerah pegunungan air tanah dalam sekali, sedangkan daerah dekat pantai air tanahnya dangkal. Air dalam tanah tetap mempunyai gaya hidrostatis yaitu mempunyai tekanan merata ke segala arah, tidak tanggung-tanggung tekanannya 1 ton / m2 / kedalaman air, sehingga apabila tidak kita antisipasi akan menimbulkan permasalahan yang cukup serius.


Minggu, 13 Desember 2009

Beli Tulangan

Tulangan yang dijual dipasar belum tentu sama dengan kriteria desain struktur. Diameter aktual tulangan bisa berbeda dengan nama produknya, misalnya kita mau beli tulangan diameter 8mm, dapatnya mungkin 8 "banci" yang kemungkinan diameter sebenernya hanya 6mm atau bahkan berkurang. Bila kita bandingkan luasan area diameter 6 dan 8 bisa berkurang 25% sehingga kekuatan tariknya pun berkurang 25%.


Kamis, 10 Desember 2009

Kanopi tanpa kolom penyangga

Canopy tanpa tiang / kolom penyangga semakin banyak digunakan orang. Salah satu keuntungannya adalah ruang bawahnya terasa lebih lega karena tidak ada tiang yang menghalangi. Sebagai pengganti tiang biasanya digunakan material baja tulangan atau slink yang terdiri dari jalinan kawat-kawat baja. Canopy ditarik tulangan / slink yang biasanya ditambatkan di dinding belakang canopy.
Akan tetapi, apabila tidak didesain dengan benar, maka canopy dapat jatuh yang dapat mengakibatkan cedera pada orang dibawahnya ataupun barang2 di bawahnya.

Lantai retak

Plat beton yang langsung di cor di atas tanah sering kita lihat retak tidak beraturan. Hal ini dikarenakan karena beton mengalami susut, dan tulangan yang ada di dalamnya tidak mampu untuk menahan gaya tarik yang terjadi. Hal ini terlabih terjadi pada lantai yang luas ataupun perbandingan lebar dan panjangnya cukup signifikan, misalnya koridor / pathways.

Untuk mengatasi hal ini, pada beton perlu diberikan joint yang berfungsi untuk memberikan perlemahan sehingga retak pasti akan terjadi pada tempat dimana kita aplikasikan joint. Perlemahan tersebut dengan memberikan ketebalan lebih tipis dan memutus tulangan / wiremesh secara berselang-seling pada plat sehingga gaya tarik yang terjadi akan lebih kecil.

Lokasi joint secara umum berjarak maksimal 6m, dengan perbandingan lebar panjang tidak lebih dari 2. Jadi apabila kita mempunyai pelat 18 x 18 maka ada 2 joint masing-2 arah. Apabila kita mempunyai pelat 2 x 12, maka ada 2 joint melintang (maksimum 1 : 2).

Lokasi joint juga harus disesuaikan dengan lokasi joint pada finishing, misalnya tepat dilokasi nat / sambungan anatar keramik. Hal ini agar keramik juga diberi perlemahan untuk daerah tersebut, bukan malah melawan gaya tarik yang terjadi di pelat beton yang dapat membuat keramiknya sendiri mengalami retak.

Apabila diperlukan, material sealent untuk penutup dan pencegah bocor / rembers dapat diaplikasikan pada joint tersbut. Selain memperhatikan joint, juga harus diperhatikan mutu beton dan juga beton tidak terlalu tipis 

Apabila luasan lantai sangat besar sehingga tidak dapat dicor dalam satu waktu, maka diperlukan construction joint yang didetail secara khusus yang pada intinya tetap dapat mentransfer gaya geser / vertical yang terjadi agar tidak terjadi perbedaan penurunan, akan tetapi memperbolehkan terjadinya rotasi. Construction joint ada beberapa type misalnya keyed joint yaitu dengan memberikan lekukan di tengah tebal plat pada salah satu sisi stop cor agar dapat diisi dengan beton pada saat pengecoran plat berikutnya. Yang kedua adalah dengan doweled joint, yaitu memberikan tulangan yang agak besar, misalnya tulangan polos diameter 20 yang ditempatkan ditengah plat yang di stop cor sehingga terdapat panjang tulangan yang masih tersisa untuk pengecoran pelat berikutnya. Pemasangan dowel ini harus lurus dan pada satu level. Perlu aplikasi bitumen / bahan lain sehingga memberikan kebebasan gerak bagi dowel bar untuk bergerak ke arah memanjangnya. 

Pintu kayu seret


Penggunaan material kayu saat ini masih banyak mendominasi untuk digunakan dalam rangka atap, kusen dan daun pintu maupun jendela, walaupun saat ini telah banyak juga digunakan atap baja ringan dan juga kusen aluminum.

Masalah yang banyak timbul dari daun pintu yang terbuat dari kayu, terutama pada pintu panel / solid adalah sering seret atau malah terlalu longgar terhadap kusen.

Minggu, 06 Desember 2009

Dak Beton


Musim hujan telah tiba. Masalah bocor di rumah pun banyak terjadi. Kebocoran biasanya terjadi di daerah sambungan antara genteng dan dinding / ban-banan, genteng dan bubungan, juga mungkin dari sela-sela genteng apabila kemiringan atap telalu landai dan hujan terjadi disertai angin. Pada kesempatan kali ini, akan coba dibahas bocor yang terjadi pada atap dak beton.

Atap dak beton apabila tidak didesain dengan baik dapat mengakibatkan kebocoran dan kemungkinan yang lebih parah apabila hal ini dibiarkan terus menerus terjadi adalah tulangan dalam beton dapat berkarat yang akhirnya dapat menyebabkan atap beton gagal / runtuh.

Rabu, 02 Desember 2009

Lantai keramik mencuat

Beberapa waktu lalu saya ditanya teman saya, dia bilang keramik lantainya di lantai 2 pada mencuat sampai 40 biji. Bunyinya cukup membuat orang kaget dan panik, sampai dikira ada gempa. Hal tersebut lazim dinamakan popping yang dapat diakibatkan oleh beberapa sebab.

Kamis, 26 November 2009

Beton bertulang

Beton dan Tulangan

Sudah lazim di masyarakat kita sekarang ini menggunakan beton dan besi tulangan yang dinamakan “beton bertulang / reinforced concrete” baik pada gedung bertingkat maupun pada rumah tinggal ataupun bangunan lain. Sebenarnya apakah itu beton? Beton adalah campuran semen, kerikil, pasir dan air. Air digunakan untuk reaksi semen agar bisa menjadi keras. Perbandingan antara bahan-bahan tersebut dapat memberikan kekuatan yang berbeda-beda pula. Besi tulangan (reinforcement) sebenarnya kurang tapat bila disebut sebagai besi, karena yang benar adalah baja tulangan. Baja adalah merupakan campuran logam-logam seperti besi, carbon, mangaan, chromium, nikel, tembaga. Perbandingan bahan-bahan yang digunakan itu juga akan menghasilkan kekuatan yang berbeda-beda.

Struktur Bangunan

Kalau kita melihat gedung bertingkat, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah alangkah bagusnya gedung bertingkat itu. Tapi kita jarang berpikir bagaimana gedung itu bisa berdiri kokoh dan dapat menopang semua beban berat yang ada. Juga jarang memperhatikan bagaimana gedung itu berfungsi memenuhi kebutuhan orang di dalam gedung seperti listrik, saluran udara, air bersih, saluran air kotor dan sebagainya.

Diperlukan  koordinasi yang baik antar perencana Arsitektur, Struktur dan Mechanical Electrical, Pemilik gedung serta Kontraktor, agar bangunan gedung menjadi indah dan berfungsi optimal . Pada blog ini, penulis akan mencoba memberikan pendekatan dari segi struktur bangunan / kekuatan bangunan

Struktur bangunan gedung dan bangunan lainnya pada umumnya terdiri dari 
  • struktur bawah seperti pondasi (pondasi dangkal : pondasi raft / rakit, batu kali, pondasi telapak, cakar ayam; pondasi dalam : bored pile, driven pile / tiang pancang), pile cap, balok sloof, footing beam, dinding basement) 
  • Struktur atas seperti kolom, balok, pelat lantai, dinding core wall.
Pada intinya suatu struktur bangunan yang baik adalah yang dapat menyampaikan beban-beban yang terjadi / yang menimpa gedung tersebut ke pondasi kemudian ke dalam tanah secara aman dan nyaman serta fungsional. Aman mungkin adalah kewajaran karena gedung harus kuat, tidak ambruk atau tidak gagal dalam menahan beban. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa harus nyaman? Dapat kita bayangkan apabila suatu pelat lantai yang kita desain bisa jadi kuat, tidak jebol waktu diberikan suatu beban, tetapi apabila plat lantai itu melendut terlalu banyak atau memiliki getaran yang cukup signifikan apabila kita berjalan tentunya akan menjadi tidak nyaman bagi penghuni / pungguna gedung tersebut. Fungsional juga sangat diperlukan, jangan sampai pelat atap / dek yang kita desain kuat tapi tidak dapat mengalirkan air hujan ke saluran pembuangan dan juga terjadi retak beton yang dapat mengakibatkan kebocoran. Penerapan detail yang baik juga sangat mempengaruhi ketahanan bangunan.