Rabu, 02 Desember 2009

Lantai keramik mencuat

Beberapa waktu lalu saya ditanya teman saya, dia bilang keramik lantainya di lantai 2 pada mencuat sampai 40 biji. Bunyinya cukup membuat orang kaget dan panik, sampai dikira ada gempa. Hal tersebut lazim dinamakan popping yang dapat diakibatkan oleh beberapa sebab.

Untuk kasus pada lantai atas, artinya pada pelat beton cor (suspended slab) bisa terjadi penurunan / lendutan yang terjadi akibat adanya tambahan beban atau rangkak / creep beton yang diakibatkan karena beban yang terus menerus bekerja pada pelat lantai.

Sebab yang lain dimungkinkan karena beton mengalami penyusutan / shrinkage yang berlebihan karena komposisi air yang terlalu banyak pada saat pengecoran. Ditambah pemasangan keramik yang terlalu dini sehingga belum memberikan kesempaan kepada beton untuk mencapai keseimbangan susutnya.

Kemungkinan lainnya disebabkan karena waktu masang keramik ada udara terperangkap didalamnya, pada pemasangan keramik diperlukan adukan semen / mortar. Semen pada adukan setelah pemasangan keramik masih mengalami proses sementasi dan keramik akan terasa panas / hangat kalau dipegang. Adukan tersebut masih berusaha "bernafas". Oleh karena itu jangan terlalu terburu-buru memasang nat / grout pada keramik yang baru dipasang sehingga memberikan kesempatan adukan untuk "bernafas" dahulu.

Bisa juga disebabkan karena lekatan atar mortar dan keramik tidak terlalu bagus atau adukan yang terlalu tipis, sehingga waktu beton bergerak misalnya susut, ikatan tersebut tidak cukup kuat sehingga mengakibatkan pelepasan energi dengan lepasnya keramik. Biasanya sebelum pemasangan, keramik ada yang harus direndam dalam air terlabih dahulu sehingga lebih jenuh air pada bagian bawah keramik / tembikarnya dan adukan semen dapat lebih mau menempel erat.

Kejadian popping memang terdengar dahsyat, karena akumulasi tenaga sedikit demi sedikit, bila kuat tekan grout dan keramik tercapai terjadilah “ledakan” itu. Dan memang nggak mungkin yang kena 1-2 keramik aja, biasanya banyak.
Solusi untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.


  1. Untuk lantai atas yang megalami lendutun yang cukup signifikan atau bahkan terlalu terasa getarannya misalnya apabila ada orang berjalan diperlukan perkuatan struktur lantai lebih dulu sebelum dilakukan pemasangan keramik kembali.
  2. sisa keramik dan bekas mortar harus dibersihkan semua sampai kelihatan permukaan beton, hilangkan bagian-bagian yang loose / pecah
  3. Waktu akan memasang kembali keramik, rendam dulu keramiknya
  4. Jangan ada kerikil dalam adukan mortar
  5. Bilang sama tukang jangan sampai ada yang “kopong” tanpa mortar. Bisa kita cek setelah keramik dipasang dengan “mengetuk” secara perlahan misalnya dengan ujung obeng, kalau ada yang kopong bunyinya akan terdengar tidak nyaring. 
  6. Tunggu beberapa hari (4-6 hari) sebelum pasang nat
  7. Perlu diperhatikan juga masalah leveling  dan mungkin slope agar apabila ada air akan mengalir ke aray yang diinginkan dan tidak menyebabkan genangan air.
  8. Perlu perhatikan lebar nat, untuk keramik kualitas bagus jarak nat biasanya rapat karena lebih terjamin ke-persegi-annya.
  9. Perlu diperhatikan tebal mortar, biasanya 4-5 cm, jangan terlalu tipis. Tapi mungkin karena bangunan eksisting, tebal mortar mengkuti yang lama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar