Kamis, 10 Desember 2009

Lantai retak

Plat beton yang langsung di cor di atas tanah sering kita lihat retak tidak beraturan. Hal ini dikarenakan karena beton mengalami susut, dan tulangan yang ada di dalamnya tidak mampu untuk menahan gaya tarik yang terjadi. Hal ini terlabih terjadi pada lantai yang luas ataupun perbandingan lebar dan panjangnya cukup signifikan, misalnya koridor / pathways.

Untuk mengatasi hal ini, pada beton perlu diberikan joint yang berfungsi untuk memberikan perlemahan sehingga retak pasti akan terjadi pada tempat dimana kita aplikasikan joint. Perlemahan tersebut dengan memberikan ketebalan lebih tipis dan memutus tulangan / wiremesh secara berselang-seling pada plat sehingga gaya tarik yang terjadi akan lebih kecil.

Lokasi joint secara umum berjarak maksimal 6m, dengan perbandingan lebar panjang tidak lebih dari 2. Jadi apabila kita mempunyai pelat 18 x 18 maka ada 2 joint masing-2 arah. Apabila kita mempunyai pelat 2 x 12, maka ada 2 joint melintang (maksimum 1 : 2).

Lokasi joint juga harus disesuaikan dengan lokasi joint pada finishing, misalnya tepat dilokasi nat / sambungan anatar keramik. Hal ini agar keramik juga diberi perlemahan untuk daerah tersebut, bukan malah melawan gaya tarik yang terjadi di pelat beton yang dapat membuat keramiknya sendiri mengalami retak.

Apabila diperlukan, material sealent untuk penutup dan pencegah bocor / rembers dapat diaplikasikan pada joint tersbut. Selain memperhatikan joint, juga harus diperhatikan mutu beton dan juga beton tidak terlalu tipis 

Apabila luasan lantai sangat besar sehingga tidak dapat dicor dalam satu waktu, maka diperlukan construction joint yang didetail secara khusus yang pada intinya tetap dapat mentransfer gaya geser / vertical yang terjadi agar tidak terjadi perbedaan penurunan, akan tetapi memperbolehkan terjadinya rotasi. Construction joint ada beberapa type misalnya keyed joint yaitu dengan memberikan lekukan di tengah tebal plat pada salah satu sisi stop cor agar dapat diisi dengan beton pada saat pengecoran plat berikutnya. Yang kedua adalah dengan doweled joint, yaitu memberikan tulangan yang agak besar, misalnya tulangan polos diameter 20 yang ditempatkan ditengah plat yang di stop cor sehingga terdapat panjang tulangan yang masih tersisa untuk pengecoran pelat berikutnya. Pemasangan dowel ini harus lurus dan pada satu level. Perlu aplikasi bitumen / bahan lain sehingga memberikan kebebasan gerak bagi dowel bar untuk bergerak ke arah memanjangnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar